Mengenal Uji Ketahanan yang Sedang Dijalani Rangkaian Trainset (TS) 20 LRT Jabodebek

LRT Jabodebek melakukan uji ketahanan terhadap rangkaian TS 20 sebagai bagian dari proses sertifikasi sebelum dinyatakan layak beroperasi. Uji ketahanan ini bertujuan untuk memastikan semua sistem di dalam rangkaian kereta berjalan dengan baik dan stabil. Rangkaian TS 20 harus menempuh jarak minimal 2.000 km dalam kondisi non-komersial untuk dapat dinyatakan layak beroperasi.

Bekasi, 18 Juni 2025 – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub bersama KAI dan INKA saat ini tengah melakukan uji ketahanan (endurance test) terhadap rangkaian LRT Jabodebek TS 20. Pengujian ini merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilalui sebelum rangkaian dinyatakan siap untuk mengangkut penumpang. Setelah rangkaian kereta dinyatakan layak dan tersertifikasi, rangkaian TS 20 akan digunakan untuk mendukung peningkatan layanan LRT Jabodebek yang direncanakan mulai Juli 2025.

Uji ketahanan dilakukan dengan menjalankan rangkaian kereta seperti saat beroperasi normal, tapi tanpa membawa penumpang. Tujuannya adalah untuk memastikan semua sistem di dalam rangkaian kereta mulai dari pengereman, kelistrikan, pengendalian, hingga komunikasi berjalan dengan baik dan stabil. Pengujian ini menjadi salah satu syarat penting sebelum kereta diizinkan untuk melayani penumpang.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri, rangkaian TS 20 yang termasuk kategori kereta series, wajib menempuh jarak minimal 2.000 km dalam kondisi non-komersial untuk dapat dinyatakan layak beroperasi.

Sebelum digunakan untuk melayani penumpang, setiap rangkaian LRT Jabodebek harus melalui proses sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Proses ini meliputi berbagai pengujian teknis, seperti uji statis saat kereta dalam kondisi diam untuk memastikan komponen seperti rem, sistem kelistrikan, dan penggerak berfungsi dengan baik, serta uji dinamis saat kereta bergerak untuk mengecek akselerasi, pengereman, kestabilan, hingga tingkat kebisingan.

Selain itu, dilakukan juga uji integrasi sistem untuk memastikan semua sistem baik di dalam kereta maupun yang terhubung dengan jalur dan operasi berjalan sinkron, termasuk teknologi CBTC (Communication Based Train Control). Terakhir, rangkaian harus menjalani uji ketahanan (endurance) dengan menempuh jarak minimal 4.000 km untuk kereta pre-series dan 2.000 km untuk kereta series dalam kondisi non-komersial, sebagai syarat utama sebelum dinyatakan layak beroperasi secara komersial.

Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyampaikan bahwa uji ketahanan ini merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan setiap rangkaian yang beroperasi benar-benar siap. “Kami mohon maaf jika selama proses uji coba ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna. Tapi ini langkah penting agar ke depannya layanan LRT Jabodebek bisa lebih baik dan makin andal,” ujarnya.

Untuk memudahkan pengguna mengenali rangkaian TS 20 yang sedang diuji, terdapat garis pembatas di pintu kereta sebagai tanda bahwa rangkaian tersebut tidak melayani penumpang. Selain itu, akan disampaikan pengumuman khusus saat kereta masuk stasiun. Petugas juga akan siaga di stasiun maupun dalam rangkaian untuk membantu dan memberi informasi kepada pengguna. Informasi lebih lanjut terkait jadwal dan perkembangan uji coba bisa dipantau melalui akun Instagram resmi LRT Jabodebek @lrt_jabodebek.

Dengan berbagai tahapan uji dan sertifikasi ini, LRT Jabodebek terus berupaya memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan semakin bisa diandalkan oleh masyarakat.

Image

  • Related Posts

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    KAI Logistik, anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali menegaskan kesiapan layanan angkutan sepeda motor dalam menyambut potensi lonjakan permintaan pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026…

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Perjalanan Devika Leksono, mahasiswa Program Studi Film BINUS @Alam Sutera, menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan, lingkungan yang suportif, dan keberanian mengambil peluang dapat mengantarkan seorang mahasiswa menuju panggung industri film…

    You Missed

    Avoid These Common Trading Mistakes: TradingPRO’s Quick Guide

    Avoid These Common Trading Mistakes: TradingPRO’s Quick Guide

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Keisha Emily Supriyanto Inspirasi Mahasiswa dalam Sesi BIFEST 2025 BINUS Malang

    Keisha Emily Supriyanto Inspirasi Mahasiswa dalam Sesi BIFEST 2025 BINUS Malang

    Dukungan Strategis Industri Baja bagi Ketahanan Ekonomi Nasional

    Dukungan Strategis Industri Baja bagi Ketahanan Ekonomi Nasional

    Memasuki Usia 42 Tahun, BRI Finance Terus Tunjukkan Kepedulian Terhadap Pengelolaan Sampah

    Memasuki Usia 42 Tahun, BRI Finance Terus Tunjukkan Kepedulian Terhadap Pengelolaan Sampah