Ikuti Jejak Kapitalis Dunia, Garuda Ventrue Capital Masuk ke Industri Pangan

Ventrue Capital mulai masuk ke sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) melalui strategi merger dan akuisisi, diawali dengan merger bersama pabrik beras di Karawang. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat rantai pasok pangan pokok sekaligus mendukung agenda ketahanan pangan nasional, sejalan dengan tren global para kapitalis dunia yang mulai menaruh perhatian pada sektor pertanian serta prioritas Presiden Prabowo dalam menjaga ketersediaan pangan bagi 284 juta penduduk Indonesia.

Tren investasi global menunjukkan pergeseran menarik: sejumlah kapitalis dunia, mulai dari Bill Gates, Elon Musk hingga Mark Zuckerberg, dikenal mulai menaruh perhatian pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Setelah merevolusi dunia melalui teknologi, mereka melihat pangan sebagai isu strategis jangka panjang.

Arah serupa kini terlihat di Indonesia. Ventrue Capital, perusahaan investasi dengan portofolio lintas sektor, mulai masuk ke industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) melalui strategi merger dan akuisisi (M&A). Langkah awal ditandai dengan merger bersama salah satu pabrik beras di Karawang pada bulan lalu.

Masuknya Garuda Ventrue Capital ke sektor FMCG sejalan dengan meningkatnya fokus pemerintah terhadap ketahanan pangan. Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa dengan populasi Indonesia mencapai lebih dari 284 juta jiwa, ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau merupakan prioritas utama pembangunan nasional.

Indonesia Pasar Besar dan Sumber Daya Berlimpah

“FMCG adalah sektor dengan daya tahan kuat sekaligus prospek pertumbuhan yang stabil. Konsumsi masyarakat yang besar membuka peluang untuk memperkuat rantai pasok, mulai dari produsen hingga distribusi,” kata Denia Yuniarti Abdussamad, CEO Garuda Ventrue Capital.

Ventrue Capital menyatakan fokus awal M&A akan diarahkan pada kategori pangan pokok seperti beras, tepung, minyak goreng, bumbu dapur, dan rempah. Perusahaan menilai penguatan rantai pasok di sektor tersebut tidak hanya penting secara komersial, tetapi juga mendukung agenda ketahanan pangan nasional.

Sejumlah emiten besar dunia maupun domestik telah lebih dahulu menjadikan pangan sebagai pilar bisnis utama, seperti Nestlé, Unilever, PepsiCo, ADM, Bunge, hingga Indofood. Masuknya Ventrue Capital diharapkan memperkuat konsolidasi industri sekaligus membuka peluang ekspansi baru di sektor distribusi dan ritel modern.

Dengan langkah ini, Ventrue Capital menempatkan dirinya dalam arus besar investasi pangan yang tengah menjadi perhatian global, dengan dampak langsung pada ekonomi nasional dan stabilitas pangan rakyat.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
  • Related Posts

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    LRT Jabodebek mencatatkan total 2.563.728 pengguna pada bulan November 2025, dengan rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja mencapai 105.673 dan 45.027 pengguna pada akhir pekan. Stasiun Dukuh Atas BNI, Harjamukti,…

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    Pemerintah Indonesia bertekad memperkuat kedaulatan industri nasional seiring dengan pesatnya pertumbuhan permintaan global terhadap mineral kritis selaku komponen esensial bagi teknologi masa depan. Langkah strategis tersebut ditegaskan melalui kebijakan hilirisasi…

    You Missed

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    KAI Perkuat Sistem Keamanan LRT Jabodebek dengan 1.129 Unit CCTV di Kereta dan Stasiun

    KAI Perkuat Sistem Keamanan LRT Jabodebek dengan 1.129 Unit CCTV di Kereta dan Stasiun

    Kementerian PU Terus Bekerja Pulihkan Konektivitas Jalan di Aceh dan Sumatera Demi Kelancaran Bantuan dan Mobilitas Warga

    Kementerian PU Terus Bekerja Pulihkan Konektivitas Jalan di Aceh dan Sumatera Demi Kelancaran Bantuan dan Mobilitas Warga

    Pengelolaan Gaji Pertama agar Lebih Terarah dan Produktif

    Pengelolaan Gaji Pertama agar Lebih Terarah dan Produktif

    Emas Melemah Jelang Keputusan The Fed, Namun Tren Bullish Tetap Kokoh

    Emas Melemah Jelang Keputusan The Fed, Namun Tren Bullish Tetap Kokoh