Harga Emas Bearish Tertekan oleh Dolar dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

Harga emas (XAU/USD) kembali melemah pada perdagangan hari Rabu (18/12), setelah gagal menembus level resistensi kunci di $2.665. Tren bearish jangka pendek tetap mendominasi pasar, didorong oleh penguatan Dolar AS (USD) dan terbebani kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Meskipun demikian, analisis teknikal menunjukkan adanya tanda-tanda pelemahan tren bearish yang bisa membuka peluang rebound dalam waktu dekat.

Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, mengungkapkan bahwa berdasarkan pola candlestick dan indikator Moving Average, tren bearish emas mulai menunjukkan tanda-tanda melemah. 

“Hari ini, XAU/USD diproyeksikan memiliki potensi turun hingga ke level $2.635. Namun, jika terjadi rebound, target kenaikan terdekatnya berada di sekitar $2.663,” ujar Andy.

Faktor teknikal ini memberikan gambaran bahwa meskipun tekanan jual masih dominan, ada peluang pembalikan arah jika harga mampu bertahan di atas level support penting. Level $2.635 akan menjadi zona kritis untuk menentukan arah pergerakan emas selanjutnya.

Tekanan terhadap harga emas juga diperburuk oleh ekspektasi pasar terhadap “penurunan suku bunga yang bersifat hawkish” oleh Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada hari Rabu. Investor memperkirakan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi tetap mengindikasikan sikap kebijakan moneter yang ketat dalam jangka panjang.

Kenaikan penjualan ritel AS pada bulan November, yang mencapai 0,7% dibandingkan ekspektasi 0,5%, menjadi salah satu katalis penguatan Dolar AS. Data ini, bersama dengan hasil survei Indeks Manajer Pembelian (IMP) sektor jasa AS yang lebih baik dari perkiraan, menggambarkan prospek ekonomi AS yang optimis di tengah perlambatan ekonomi global.

“Dengan konsumsi ritel yang menyumbang lebih dari 60% PDB AS, data ini semakin mengukuhkan pandangan bahwa ekonomi AS tetap solid di kuartal keempat. Hal ini memberikan tekanan tambahan bagi emas,” kata Andy Nugraha.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tetap menjadi salah satu penghambat utama pergerakan emas. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun tipis dari 4,40% menjadi 4,37%, sementara imbal hasil obligasi 2-tahun turun dari 4,25% menjadi 4,22%. Namun, level ini masih cukup tinggi untuk menarik minat investor pada aset berbunga, mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Minat pasar terhadap konflik di Timur Tengah yang sebelumnya mendukung kenaikan harga emas kini mulai surut. Investor saat ini lebih terfokus pada hasil pertemuan kebijakan moneter The Fed yang berlangsung selama dua hari. “Jika The Fed memberikan sinyal dovish, emas berpotensi kembali menguat. Sebaliknya, jika sikap hawkish terus dipertahankan, tekanan terhadap emas akan semakin besar,” jelas Andy.

Secara keseluruhan, harga emas masih berada dalam tekanan bearish. Namun, dengan tanda-tanda pelemahan tren bearish dari analisis teknikal, potensi rebound tetap ada.

Andy Nugraha menyarankan para trader untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan data ekonomi AS yang dirilis selama minggu ini, terutama menjelang keputusan suku bunga The Fed. Volatilitas masih akan tinggi dalam beberapa sesi ke depan. Penting untuk mengelola risiko dengan baik dan tetap berpegang pada strategi trading yang terencana,” pungkasnya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

  • Related Posts

    Nusantara Global Network Bermitra dengan FBS Broker untuk Memperluas Peluang Trading dan Afiliasi di Asia Tenggara

    Kuala Lumpur, Malaysia, 17 Januari 2025 — Nusantara Global Network, penyedia solusi bisnis terkemuka di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan kemitraan strategis dengan FBS Broker, salah satu pemimpin global dalam…

    MAXY Academy Gelar “1 Day Bootcamp: Sociopreneurship Journey” dengan Universitas Negeri Solo

    Solo, 15 Januari 2025 – MAXY Academy, bekerja sama dengan TBN Indonesia, kembali mengadakan “1 Day Bootcamp: Sociopreneurship Journey” di beberapa kota di Pulau Jawa. Pembukaan acara berlangsung di Universitas…

    You Missed

    Fitter Employees, Stronger Companies: How GoGym Can Boost Your Workforce

    Fitter Employees, Stronger Companies: How GoGym Can Boost Your Workforce

    What Do Motivational Speakers Do?

    What Do Motivational Speakers Do?

    How Much is DuckChain Token? Check Out $DUCK Price Prediction 2025-2030

    How Much is DuckChain Token? Check Out $DUCK Price Prediction 2025-2030

    Nusantara Global Network Partners with FBS Broker to Expand Trading and Affiliate Opportunities in Southeast Asia

    Nusantara Global Network Partners with FBS Broker to Expand Trading and Affiliate Opportunities in Southeast Asia

    Nusantara Global Network Bermitra dengan FBS Broker untuk Memperluas Peluang Trading dan Afiliasi di Asia Tenggara

    Nusantara Global Network Bermitra dengan FBS Broker untuk Memperluas Peluang Trading dan Afiliasi di Asia Tenggara

    MAXY Academy Gelar “1 Day Bootcamp: Sociopreneurship Journey” dengan Universitas Negeri Solo

    MAXY Academy Gelar “1 Day Bootcamp: Sociopreneurship Journey” dengan Universitas Negeri Solo