Harga Emas Sentuh $2.600, The Fed Hambat Kenaikan Lebih Lanjut

Harga emas (XAU/USD) kembali menunjukkan pergerakan positif setelah berhasil menembus level $2.600 per ounce pada hari Senin (18/11). Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama konflik di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta pelemahan Dolar AS (USD). Namun, ekspektasi terhadap kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang tidak terlalu dovish menjadi faktor penghambat untuk kenaikan lebih lanjut.

Ketegangan geopolitik semakin memanas dengan serangan Rusia di kota Sumy yang menewaskan sedikitnya delapan orang, serta operasi militer Israel di Gaza dan Lebanon. Situasi ini mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Di sisi lain, pasar juga memperhatikan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan bahwa tidak perlu terburu-buru dalam memangkas suku bunga meski inflasi masih di atas target 2%.

Andy Nugraha menilai bahwa faktor geopolitik ini akan terus memberikan dukungan pada harga emas. Meski demikian, spekulasi tentang penurunan suku bunga The Fed yang tidak terlalu agresif dan kenaikan imbal hasil obligasi AS tetap menjadi tantangan bagi emas untuk melanjutkan penguatannya.

Berdasarkan indikator teknikal, tren bullish semakin menguat pada XAU/USD. Analisis Moving Average menunjukkan bahwa potensi kenaikan hari ini cukup signifikan. Andy memproyeksikan harga emas dapat mencapai level $2.655 sebagai target terdekat jika momentum bullish terus terjaga. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), harga berpotensi turun menuju level $2.582.

Pergerakan emas pada hari Selasa (19/11), juga menunjukkan ketahanan di atas level $2.615, meskipun harga emas mencatat penurunan mingguan terbesar sejak September 2023 pekan lalu akibat rally kuat Dolar AS. Saat ini, emas diperdagangkan dengan dukungan dari pelemahan USD, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun membatasi ruang gerak logam mulia ini.

Sentimen investor saat ini beragam. Di satu sisi, ketidakpastian geopolitik meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Namun, di sisi lain, imbal hasil obligasi AS yang tinggi terus mendukung USD, yang pada gilirannya menekan harga emas. Para pelaku pasar juga mencermati kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada Desember, meskipun beberapa pejabat, seperti Susan Collins dan Austan Goolsbee, menyatakan bahwa langkah tersebut masih dalam tahap pertimbangan.

Secara keseluruhan, harga emas hari ini berada dalam tekanan fundamental yang kompleks, emas akan terus dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik global, kebijakan The Fed, serta pergerakan Dolar AS dan imbal hasil obligasi. Namun, harga emas hari ini masih diperkirakan bergerak dalam tren bullish yang masih mendominasi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

  • Related Posts

    Topi Olahraga Wajib Punya di Tahun 2024

    Bulan Olahraga Nasional menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan semangat berolahraga. Selain pakaian olahraga yang nyaman, topi juga menjadi aksesori penting untuk melindungi kepala dari sinar matahari dan memberikan tampilan…

    Lupa Waktu Main Idle RPG Ini! Luna Heroes Bikin Kamu Ketagihan! Cek Review-nya!

    Lagi cari game yang relax tapi tetap seru? Luna Heroes bisa jadi pilihan! What’s up, gamers! Lagi cari game yang relax tapi tetap seru? Luna Heroes bisa jadi pilihan! 🔥✨…

    You Missed

    NYC English เปิดตัวการจัดจำหน่าย B2C ในประเทศไทยผ่านความร่วมมือกับ SE-ED

    NYC English เปิดตัวการจัดจำหน่าย B2C ในประเทศไทยผ่านความร่วมมือกับ SE-ED

    Topi Olahraga Wajib Punya di Tahun 2024

    Topi Olahraga Wajib Punya di Tahun 2024

    Lupa Waktu Main Idle RPG Ini! Luna Heroes Bikin Kamu Ketagihan! Cek Review-nya!

    Lupa Waktu Main Idle RPG Ini! Luna Heroes Bikin Kamu Ketagihan! Cek Review-nya!

    Manfaat dan Keunggulan Pembalut Herbal untuk Kesehatan Wanita

    Manfaat dan Keunggulan Pembalut Herbal untuk Kesehatan Wanita

    Rusia-Ukraina Memanas, Harga Emas Berpeluang Naik

    Rusia-Ukraina Memanas, Harga Emas Berpeluang Naik

    Riset Terbaru: Bisnis B2B di Indonesia Belum Optimalkan Social Media

    Riset Terbaru: Bisnis B2B di Indonesia Belum Optimalkan Social Media