Dukungan Strategis Industri Baja bagi Ketahanan Ekonomi Nasional

JAKARTA, 18 Desember 2025 – Kehadiran Danantara sebagai lembaga investasi negara diharapkan menjadi jawaban atas tantangan struktural industri nasional, terutama dalam memperkuat basis industri dan mendorong hilirisasi. Hal ini fokus pada penggerakan sektor ekonomi riil. Dimana lembaga ini lahir untuk membangun fondasi industrialisasi Indonesia, bukan untuk menjadi fund manager raksasa. Harapannya, Danantara menjadi instrumen intervensi kebijakan negara yang aktif memperbaiki ketimpangan daya saing, khususnya di sektor strategis seperti baja.

Widodo Setiadharmaji Pengamat Industri Baja dan Pertambangan dari SMInsights menjelaskan, industri baja nasional, yang merupakan strategic mother of industries, sedang menghadapi tekanan berat akibat unlevel playing field di kancah global. “Kita berhadapan dengan banjir produk impor murah, terutama dari Tiongkok, yang produksinya disokong oleh beragam subsidi pemerintah. Biaya produksi mereka menjadi sangat tidak tertandingi. Dalam situasi ini, negara tidak bisa hanya menjadi regulator. Negara harus hadir sebagai pelindung dan pendorong industri strategisnya. Danantara adalah instrumen yang tepat untuk kehadiran negara tersebut,” paparnya. Tekanan global ini dirasakan langsung oleh pelaku industri. Akbar Djohan, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk./Krakatau Steel Group, menyoroti bagaimana ketimpangan kebijakan global menggerus daya saing produsen dalam negeri. “Harga baja global seringkali tidak mencerminkan biaya produksi riil akibat praktik tidak sehat. Sementara itu, beban energi, logistik, dan pembiayaan di dalam negeri kami tetap tinggi. Di sisi lain, kebutuhan baja nasional untuk pembangunan infrastruktur menuju Indonesia Emas 2045 diproyeksikan melampaui 100 juta ton per tahun, yang membutuhkan investasi lebih dari USD 100 miliar,” jelas Akbar.

Menurut Akbar, dalam konteks inilah, dukungan negara melalui Danantara menjadi sebuah keharusan strategis. “Krakatau Steel Group dibangun sebagai simbol kemandirian ekonomi. Penguatan dan transformasi perusahaan ini bukan lagi semata urusan korporasi, melainkan bagian dari ketahanan ekonomi nasional. Kami menyambut positif potensi peran Danantara dalam menopang ekspansi kapasitas, modernisasi fasilitas, dan penguatan integrasi rantai pasok baja nasional,” tambahnya.

Widodo Setiadharmaji menggarisbawahi bahwa dukungan kepada BUMN baja seperti Krakatau Steel Group adalah pola umum yang dilakukan negara-negara besar. “Hampir semua negara industri memulai dengan BUMN baja yang kuat. Lihatlah POSCO di Korea, British Steel di Inggris, atau SAIL di India. Bahkan negara-negara maju sekarang aktif menyelamatkan dan mendanai transformasi industri bajanya menuju produksi rendah emisi. Intervensi pemerintah Jerman untuk ThyssenKrupp atau pemerintah Inggris untuk Tata Steel UK adalah contoh nyata bahwa dalam persaingan global yang tidak seimbang, peran negara menjadi krusial,” ujarnya.

Kehadiran Danantara, lanjut Widodo, memungkinkan Indonesia merespons tantangan ini dengan cepat dan terarah. “Dukungan melalui Danantara jangan dipandang sebagai penyelamatan korporasi belaka, melainkan sebagai investasi strategis untuk membangun kembali struktur industri baja nasional yang tangguh dan terintegrasi. Ini adalah langkah produktif untuk menciptakan nilai tambah dan memperkuat daya saing strategis Indonesia,” tegas Widodo.

Akbar Djohan yang juga menjabat sebagai Chairman ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia) serta Chairman IISIA (Indonesia Iron & Steel Industry Association) menyatakan menutup dengan menekankan pentingnya arah kebijakan yang terkoordinasi. “Dengan peran strategis Danantara, kami optimis Indonesia dapat membangun kembali pilar industrinya. Industri baja harus kembali menjadi mother of industries yang menjadi fondasi nyata terwujudnya Indonesia Emas 2045: sebuah bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan berkelanjutan, yang sejahtera melalui kemandirian industri,” pungkasnya.

Adapun semua yang dilakukan untuk menegakan industri baja yang nanti akan bermuara pada meningkatkan kemakmuran rakyat yang termasuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

About Krakatau Steel Tbk

Sekilas Tentang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan perusahaan manufaktur baja terintegrasi yang didirikan pada 31 Agustus 1970. Selain bergerak di sektor industri baja, Krakatau Steel dan Group mengembangkan bisnis kawasan industri terpadu, kepelabuhanan, logistik, penyedia air industri maupun penyediaan energi dalam bentuk power plant serta beberapa ventura bersama dengan perusahaan Korea dan Jepang.

Krakatau Steel saat ini berkomitmen kuat untuk melakukan transformasi dengan semangat “Revolutionary Movements: Committed to Transform” yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, membangun kepercayaan dan transparansi dengan pemangku kepentingan, serta menarik investor. Transformasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk perbaikan Human Capital, pengembangan bisnis hilir, dan peningkatan bisnis infrastruktur.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

  • Related Posts

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    KAI Logistik, anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali menegaskan kesiapan layanan angkutan sepeda motor dalam menyambut potensi lonjakan permintaan pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026…

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Perjalanan Devika Leksono, mahasiswa Program Studi Film BINUS @Alam Sutera, menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan, lingkungan yang suportif, dan keberanian mengambil peluang dapat mengantarkan seorang mahasiswa menuju panggung industri film…

    You Missed

    Avoid These Common Trading Mistakes: TradingPRO’s Quick Guide

    Avoid These Common Trading Mistakes: TradingPRO’s Quick Guide

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Keisha Emily Supriyanto Inspirasi Mahasiswa dalam Sesi BIFEST 2025 BINUS Malang

    Keisha Emily Supriyanto Inspirasi Mahasiswa dalam Sesi BIFEST 2025 BINUS Malang

    Dukungan Strategis Industri Baja bagi Ketahanan Ekonomi Nasional

    Dukungan Strategis Industri Baja bagi Ketahanan Ekonomi Nasional

    Memasuki Usia 42 Tahun, BRI Finance Terus Tunjukkan Kepedulian Terhadap Pengelolaan Sampah

    Memasuki Usia 42 Tahun, BRI Finance Terus Tunjukkan Kepedulian Terhadap Pengelolaan Sampah