Engineering: Modus Baru Penipuan yang Bikin Korban Ajukan Kredit Tanpa Sadar

Di era serba digital, teknologi semakin banyak memberikan kemudahan di dalam kehidupan. Sayangnya, berbagai kemudahan yang dihadirkan kerap berpeluang untuk dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Salah satu modus kejahatan yang kian marak terjadi adalah social engineering. Bukan dengan meretas sistem, namun kejahatan ini dilancarkan melalui manipulasi psikologis.

Alih alih membobol akun secara paksa, pelaku kejahatan justru memancing korban memberikan akses data pribadi secara sukarela.

Dengan mengandalkan skenario yang meyakinkan, korban yang menjadi target modus penipuan ini dapat dengan mudahnya mengikuti pelaku kejahatan tanpa rasa curiga. Kenapa Social Engineering Itu Berbahaya?

Modus ini bekerja dengan memanfaatkan:

1. Kepercayaan kita terhadap pihak yang seolah resmi

2. Kelengahan saat panik atau tergesa-gesa

3. Kurangnya pemahaman soal keamanan data pribadi

Hasilnya? Bisa saja tanpa sadar kita menyetujui transaksi atas nama diri sendiri.

Kejahatan social engineering tidak terpaku kepada satu pola tertentu, karena pelaku bisa menyamar sebagai customer service, sales, agen perekrutan, atau bahkan rekan tertentu.

Bentuknya beragam, mulai dari iming-iming hadiah, lowongan kerja palsu, hingga permintaan bantuan aktivasi akun.

Tujuan utamanya sebatas untuk mengelabui korban memberikan data data pribadi secara sukarela. Beberapa contoh social engineering yang sering memakan korban antara lain:

1. Iming-iming Hadiah atau Promo

Dijanjikan cashback, voucher, atau promo besar-besaran. Syaratnya, kirim data pribadi atau selfie dengan identitas. Pelaku kejahatan berpura-pura sebagai pihak resmi.

2. Lowongan Kerja Palsu

Mengaku sebagai HR atau perekrut, pelaku meminta korban mengisi data lewat aplikasi pembiayaan dengan alasan proses administrasi rekrutmen.

3. Permintaan Aktivasi Akun oleh Oknum Sales Gadungan

Oknum sales gadungan menyamar sebagai pihak resmi, meminta bantuan aktivasi akun dengan menyerahkan data dan verifikasi wajah.

4. Pinjam HP, Lalu Diam-Diam Akses Aplikasi

Pelaku awalnya meminta izin untuk membantu, tapi kemudian langsung menyelesaikan proses verifikasi di dalam aplikasi tanpa sepengetahuan.

Tanda-tanda Kamu Sedang Menjadi Target Penipuan

1. Ada pihak yang mengaku dari institusi resmi, biasanya melalui telepon, pesan WhatsApp, atau media sosial

2. Pelaku menggunakan bahasa yang meyakinkan, namun terkesan mendesak

3. Kemudian kamu diminta mengisi data atau klik tautan tertentu

4. Target kejahatan diminta melakukan selfie dengan KTP, verifikasi wajah, atau memasukkan kode OTP

Cara Melindungi Diri dari Modus Kejahatan Ini

1. Selalu cek sumber informasi

Hubungi dan verifikasi langsung ke pihak resmi. Pengguna Akulaku bisa menghubungi call center 1500920 atau melalui email cs.id@akulaku.com

2. Jaga kerahasiaan data sensitif

Jangan pernah bagikan data sensitif kepada siapa pun, bahkan jika ada yang mengaku sebagai petugas resmi.

3. Selalu waspada

Selalu waspada. Penyedia layanan tidak pernah meminta pengguna untuk melakukan selfie dengan KTP atau verifikasi wajah di luar aplikasi resminya.

4. Laporkan

Segera laporkan bila kamu menemukan aktivitas yang mencurigakan ke institusi terkait. Sebagai perusahaan penyedia layanan pembiayaan digital, PT Akulaku Finance Indonesia memastikan seluruh proses pendaftaran atau pengajuan hanya sah jika dilakukan langsung oleh pemilik data, secara sadar dan tanpa paksaan.

Selalu waspada dan jaga data pribadimu. Jangan pernah biarkan penipu mengambil keuntungan dari kelengahan kita. Waspada sekarang, aman di kemudian hari.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
  • Related Posts

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    LRT Jabodebek mencatatkan total 2.563.728 pengguna pada bulan November 2025, dengan rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja mencapai 105.673 dan 45.027 pengguna pada akhir pekan. Stasiun Dukuh Atas BNI, Harjamukti,…

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    Pemerintah Indonesia bertekad memperkuat kedaulatan industri nasional seiring dengan pesatnya pertumbuhan permintaan global terhadap mineral kritis selaku komponen esensial bagi teknologi masa depan. Langkah strategis tersebut ditegaskan melalui kebijakan hilirisasi…

    You Missed

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    KAI Perkuat Sistem Keamanan LRT Jabodebek dengan 1.129 Unit CCTV di Kereta dan Stasiun

    KAI Perkuat Sistem Keamanan LRT Jabodebek dengan 1.129 Unit CCTV di Kereta dan Stasiun

    Kementerian PU Terus Bekerja Pulihkan Konektivitas Jalan di Aceh dan Sumatera Demi Kelancaran Bantuan dan Mobilitas Warga

    Kementerian PU Terus Bekerja Pulihkan Konektivitas Jalan di Aceh dan Sumatera Demi Kelancaran Bantuan dan Mobilitas Warga

    Pengelolaan Gaji Pertama agar Lebih Terarah dan Produktif

    Pengelolaan Gaji Pertama agar Lebih Terarah dan Produktif

    Emas Melemah Jelang Keputusan The Fed, Namun Tren Bullish Tetap Kokoh

    Emas Melemah Jelang Keputusan The Fed, Namun Tren Bullish Tetap Kokoh