Kementerian PU Akselerasi Penyelesaian 15 Bendungan untuk Perkuat Kedaulatan Pangan Nasional

Jakarta, 22 Oktober 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen terus mempercepat penyelesaian 15 bendungan yang tengah dibangun (on going) pada tahun anggaran 2025. Langkah percepatan ini diambil guna memperkuat ketahanan air dan pangan nasional.

Pembangunan kelimabelas bendungan
tersebut merupakan bagian dari upaya implementasi program pemerintah dalam
menjamin ketersediaan air irigasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan mendukung program swasembada pangan, sebagaimana
tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada pilar
Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional.

Baju Abu – Bapak Dody Hanggodo Menteri Pekerjaan Umum

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody
Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur bendungan harus berjalan
selaras dengan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang fungsional.

“Pembangunan
bendungan harus dibarengi dengan pembangunan saluran konektivitas dan jaringan
irigasi. Dengan suplai air yang berkelanjutan, produktivitas pertanian dapat
meningkat, dan kesejahteraan petani ikut terdongkrak,” ujar Menteri Dody.

Pembangunan
kelimabelas bendungan tersebut ditargetkan tuntas sebelum tahun 2029 dengan
total kebutuhan anggaran mencapai Rp47,84 triliun. Melalui penyelesaian
bendungan-bendungan ini, potensi layanan irigasi diproyeksikan meningkat secara
signifikan dari 184.515 hektare menjadi 263.055 hektare. Peningkatan layanan
ini diharapkan turut memperluas luas tanam dari 277.775 hektare menjadi 483.163
hektare.

Lebih
lanjut, ketersediaan air irigasi yang kontinu dari bendungan juga akan
mendorong peningkatan produktivitas hasil panen dari 1,4 juta ton menjadi 2,34
juta ton per tahun. Selain itu, Indeks Pertanaman (IP) diharapkan naik dari
150% menjadi 262%, sehingga petani yang semula hanya menanam sekali setahun
dapat menanam dua hingga tiga kali dalam setahun.

Adapun
15 bendungan yang tengah dibangun meliputi Bendungan Tiga Dihaji (Sumatera
Selatan), Cibeet dan Cijurey (Jawa Barat), Bener, Karangnongko, Jragung, Cabean
(Jawa Tengah), Bagong (Jawa Timur), Manikin dan Mbay (NTT), Jenelata (Sulawesi
Selatan), Way Apu (Maluku), Budong-Budong (Sulawesi Barat), Riam Kiwa
(Kalimantan Selatan), dan Bulango Ulu (Gorontalo).

Selain
membangun bendungan, Kementerian PU juga memastikan keterhubungan antara
bendungan sebagai tampungan air dengan sistem irigasinya untuk terus diperkuat
melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier langsung ke lahan
pertanian.

Saat
ini, teridentifikasi 2 Daerah Irigasi (DI) yang membutuhkan pembangunan saluran
konektivitas dari outlet bendungan, yakni DI Budong-Budong di Sulawesi Barat
dan DI Way Apu di Maluku. Total panjang jaringan yang dibutuhkan sekitar 12,64
km untuk mengairi lahan seluas 400 ha.

Image

Selain
itu, terdapat 3 daerah irigasi yang sudah terkoneksi namun memerlukan
pembangunan lanjutan, yaitu DI Bulango Ulu (Gorontalo), DI Jragung Kompleks
(Jawa Tengah), dan DI Komering (Sumatera Selatan) dengan total kebutuhan
panjang saluran 90,67 km yang melayani 35.339 ha. Sementara itu, 15 daerah
irigasi lainnya membutuhkan rehabilitasi dan peningkatan jaringan sepanjang
210,32 km untuk mendukung layanan irigasi seluas 15.292 ha.

Hingga
7 Oktober 2025, sebanyak 10 dari 15 bendungan telah mencapai progres konstruksi
di atas 60%. Capaian progres tertinggi tercatat pada Bendungan Way Apu di
Maluku sebesar 94,59%. Bendungan Way Apu dibangun untuk mendukung ketahanan air
dan pangan di Provinsi Maluku dengan kapasitas tampungan 50,05 juta m3, dan
luas genangan 273,79 ha dengan potensi irigasi seluas 10.562 ha.

Image

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

  • Related Posts

    Antisipasi Bencana, KAI Divre IV Tanjung Karang Pasang Sensor Pemantau di Jalur Rawan

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjung Karang terus memperkuat upaya mitigasi bencana guna menjamin keselamatan perjalanan kereta api, khususnya dalam menghadapi masa Angkutan Natal dan Tahun Baru…

    KAI Daop 7 Madiun Layani 13.210 Penumpang pada Hari Pertama Nataru 2025/2026

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi memulai pelayanan Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) pada Kamis, 18 Desember 2025. Angkutan Nataru 2025/2026 akan berlangsung selama 18 hari hingga…

    You Missed

    Antisipasi Bencana, KAI Divre IV Tanjung Karang Pasang Sensor Pemantau di Jalur Rawan

    Antisipasi Bencana, KAI Divre IV Tanjung Karang Pasang Sensor Pemantau di Jalur Rawan

    KAI Daop 7 Madiun Layani 13.210 Penumpang pada Hari Pertama Nataru 2025/2026

    KAI Daop 7 Madiun Layani 13.210 Penumpang pada Hari Pertama Nataru 2025/2026

    Beyond Poverty: Child Malnutrition and Parental Love

    Beyond Poverty: Child Malnutrition and Parental Love

    MOLD Manila Shares Expert Holiday Skincare Tips for a Season-Long Glow

    MOLD Manila Shares Expert Holiday Skincare Tips for a Season-Long Glow

    Penerima Beasiswa Pertamina Diperkuat Pelatihan Kebencanaan untuk Aksi Sobat Bumi

    Penerima Beasiswa Pertamina Diperkuat Pelatihan Kebencanaan untuk Aksi Sobat Bumi

    HEYONE gây chú ý tại Triển lãm IBTE Việt Nam với loạt IP nguyên bản

    HEYONE gây chú ý tại Triển lãm IBTE Việt Nam với loạt IP nguyên bản