Harga Emas Dekati $3.950, Shutdown AS dan Sinyal The Fed Jadi Pendorong Utama

Harga emas (XAU/USD) kembali menunjukkan performa impresif di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi Amerika Serikat. Momentum ini berlanjut ke awal pekan, di mana emas sempat menarik pembeli baru di kisaran $3.905 pada sesi Asia Senin pagi (6/10).

Pada perdagangan Jumat lalu (3/10), logam mulia ini menguat hampir 0,50%, ditutup di kisaran $3.875 per troy ons setelah sempat terkoreksi hingga $3.838. Penguatan berlanjut pada awal pekan ini, di mana emas sempat menyentuh $3.905 di sesi Asia, menegaskan kuatnya minat beli investor.

Menurut analisis Andy Nugraha, Analis 

dari Dupoin Futures Indonesia, tren teknikal emas masih berada dalam jalur positif. “Candlestick dan indikator Moving Average menegaskan bahwa momentum bullish masih terjaga. Jika sentimen pasar konsisten, emas berpotensi menguji level $3.950 dalam waktu dekat,” jelasnya. Namun, Andy juga memberi catatan penting. “Jika terjadi koreksi, area $3.876 menjadi support kunci yang perlu diperhatikan pelaku pasar.”

Faktor utama yang menopang reli emas kali ini adalah situasi politik di Washington. Shutdown pemerintah federal AS terus berlanjut setelah Senat gagal mencapai kesepakatan soal anggaran. Kondisi ini menunda rilis data penting, termasuk laporan Nonfarm Payrolls (NFP), yang biasanya menjadi acuan penting The Fed dan pasar keuangan. Ketidakpastian tersebut memperkuat arus masuk ke aset safe-haven, termasuk emas.

Selain faktor politik, spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) juga mendukung reli emas. Pasar saat ini menilai hampir pasti adanya pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan Oktober. Lebih jauh, kontrak berjangka bahkan memperkirakan total penurunan hingga 47 basis poin sampai akhir tahun. Prospek suku bunga yang lebih rendah secara langsung memperlemah Dolar AS, sekaligus meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Meski tren jangka menengah cenderung positif, pasar tidak menutup kemungkinan adanya profit taking setelah emas mencatatkan reli delapan pekan berturut-turut. Namun, para analis menilai setiap koreksi justru berpeluang dimanfaatkan investor untuk masuk kembali, mengingat ketidakpastian fiskal dan geopolitik global belum mereda.

Dari sisi data ekonomi, pasar kini menunggu rilis PMI Jasa ISM sebagai pengganti data ketenagakerjaan yang tertunda. Indeks PMI terakhir tercatat 50,0, lebih rendah dari perkiraan 51,7 dan melemah dari bulan sebelumnya di 52,0. Angka ini menambah bukti bahwa ekonomi AS mulai kehilangan momentum, yang dapat memperkuat alasan The Fed untuk memangkas suku bunga.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) masih tertekan, diperdagangkan di sekitar 97,81. Kondisi ini memperkuat peluang emas untuk tetap dalam tren penguatan.

Secara keseluruhan, prospek emas tetap bullish. Selama harga mampu bertahan di atas $3.876, peluang menuju $3.950 bahkan lebih tinggi tetap terbuka lebar. Shutdown pemerintah AS, ekspektasi kebijakan dovish The Fed, serta melemahnya dolar menjadi katalis yang mendukung reli emas dalam jangka pendek.

  • Related Posts

    Total Dana Kelolaan BRI-MI Tembus Rp65 Triliun Per Desember 2025

    PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) mencatat kenaikan total dana kelolaan (assets under management/AUM) sebesar Rp10 triliun dalam tiga bulan, dari Rp55 triliun pada September 2025 menjadi Rp65 triliun per Desember…

    Keunggulan Kuliah di SATU University yang Bikin Mahasiswa Lebih Siap ke Dunia Profesional

    Kuliah di SATU University adalah pilihan tepat bagi calon mahasiswa yang ingin mempersiapkan diri secara matang di dunia kerja atau bisnis secara profesional. Sebagai bagian dari BINUS Higher Education, SATU…

    You Missed

    Total Dana Kelolaan BRI-MI Tembus Rp65 Triliun Per Desember 2025

    Total Dana Kelolaan BRI-MI Tembus Rp65 Triliun Per Desember 2025

    Keunggulan Kuliah di SATU University yang Bikin Mahasiswa Lebih Siap ke Dunia Profesional

    Keunggulan Kuliah di SATU University yang Bikin Mahasiswa Lebih Siap ke Dunia Profesional

    Join PetroSync API Training to Accelerate Your Professional Growth

    Join PetroSync API Training to Accelerate Your Professional Growth

    Avoid These Common Trading Mistakes: TradingPRO’s Quick Guide

    Avoid These Common Trading Mistakes: TradingPRO’s Quick Guide

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    KAI Logistik Tegaskan Kesiapan Angkutan Motor Sambut Lonjakan Nataru

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional

    Sebelum Diwisuda, Devika Leksono Lulusan Program Studi Film BINUS UNIVERSITY Telah Menorehkan Kiprah di Industri Film Profesional