Emas Menguat, Pasar Tetap Waspada Shutdown AS dan Sinyal Dovish The Fed

Harga Emas (XAU/USD) melanjutkan reli lima hari beruntun dan kembali bergerak positif pada perdagangan sesi Asia, Rabu (1/10). Emas tercatat naik sekitar 0,35% ke level $3.846 per troy ons, meskipun belum mampu melewati puncak harga sebelumnya di $3.871. Sehari sebelumnya, pada perdagangan Selasa malam waktu AS, logam mulia juga ditutup menguat, menandai tren bullish yang masih terjaga.

Kenaikan emas kali ini tak lepas dari sentimen pasar yang dibayangi dua hal: ancaman penutupan pemerintah AS (government shutdown) dan melemahnya data tenaga kerja AS. Kedua faktor ini semakin menguatkan pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunganya. 

Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, tren teknikal emas masih menunjukkan dominasi pembeli. “Candlestick dan indikator Moving Average sama-sama mendukung arah bullish. Jika momentum berlanjut, emas punya peluang menembus level psikologis $3.900 dalam waktu dekat,” jelasnya. Meski begitu, Andy tetap mengingatkan risiko koreksi jangka pendek. “Area $3.837 kini menjadi support terdekat jika terjadi pelemahan,” tambahnya.

Dari sisi fundamental, data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) terbaru memperlihatkan perlambatan di pasar tenaga kerja. Jumlah lowongan kerja memang naik tipis menjadi 7,23 juta pada Agustus, namun tingkat perekrutan justru turun ke 3,2%, level terendah sejak pertengahan 2024. Meski angka PHK masih rendah, tren ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih lanjut guna menopang pasar tenaga kerja yang mulai kehilangan momentum.

Data dari CME FedWatch Tool bahkan menunjukkan hampir 97% peluang pemangkasan suku bunga pada Oktober, serta 76% kemungkinan pemangkasan tambahan pada Desember. Ekspektasi pelonggaran inilah yang menekan Dolar AS dan membuat emas lebih menarik di mata investor global, terutama karena emas tidak memberikan imbal hasil tetap.

Di sisi lain, drama politik di Washington juga jadi faktor penting. Kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat dalam pembahasan anggaran menimbulkan risiko shutdown. Jika hal ini terjadi, publikasi data ekonomi utama termasuk Nonfarm Payrolls (NFP) kemungkinan besar ditangguhkan. Hilangnya data acuan penting akan meningkatkan ketidakpastian pasar dan memperbesar peran emas sebagai aset lindung nilai.

Pasar obligasi sejauh ini relatif stabil. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bertahan di sekitar 4,146%, sementara imbal hasil riil tercatat 1,796%. Namun stabilitas ini belum cukup untuk menggeser arus modal dari emas, mengingat faktor geopolitik dan ketidakpastian kebijakan fiskal masih membayangi.

Melihat kombinasi teknikal dan fundamental, prospek emas jangka pendek masih condong ke arah positif. Target $3.900 tetap terbuka lebar jika tren bullish terjaga. Meski demikian, para trader perlu mengantisipasi volatilitas tinggi dalam beberapa hari ke depan, terutama menjelang rilis data ekonomi dan perkembangan politik di AS.

Secara keseluruhan, emas masih menjadi primadona di tengah bayang-bayang pemangkasan suku bunga The Fed, risiko shutdown pemerintah, dan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja. Bagi investor, logam mulia ini tetap menjadi aset perlindungan utama di tengah gejolak ketidakpastian global.

  • Related Posts

    Hadapi Lonjakan Lalu Lintas Libur Nataru, Jasa Marga Berkolaborasi Hadirkan Layanan Prima

    Jakarta (15/12), PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan resmi menggelar Apel Terpadu Jasa Marga Siaga Operasional Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru 2025/2026) sebagai tanda dimulainya…

    DJI Luncurkan FlyCart 100, Drone Delivery Terbaru dengan Kapasitas Hingga 100 kg

    JAKARTA, Indonesia – Desember 2025 – DJI, pemimpin global dalam teknologi drone dan solusi pengiriman udara, resmi meluncurkan DJI FlyCart 100 (FC100), drone delivery generasi terbaru yang dirancang dengan peningkatan…

    You Missed

    Hadapi Lonjakan Lalu Lintas Libur Nataru, Jasa Marga Berkolaborasi Hadirkan Layanan Prima

    Hadapi Lonjakan Lalu Lintas Libur Nataru, Jasa Marga Berkolaborasi Hadirkan Layanan Prima

    DJI Luncurkan FlyCart 100, Drone Delivery Terbaru dengan Kapasitas Hingga 100 kg

    DJI Luncurkan FlyCart 100, Drone Delivery Terbaru dengan Kapasitas Hingga 100 kg

    KAI Daop 6 Yogyakarta Dukung Wisata Inklusif Yayasan Rumah Difabel Indonesia dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Stasiun Solo Balapan

    KAI Daop 6 Yogyakarta Dukung Wisata Inklusif Yayasan Rumah Difabel Indonesia dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Stasiun Solo Balapan

    Mall @ Alam Sutera Hadirkan Rangkaian Acara Festive Akhir Tahun Bertajuk “Wonderful Christmas”

    Mall @ Alam Sutera Hadirkan Rangkaian Acara Festive Akhir Tahun Bertajuk “Wonderful Christmas”

    Pertamina Peringati Hari Jadi dengan Penghijauan Ratusan Hektare Lahan

    Pertamina Peringati Hari Jadi dengan Penghijauan Ratusan Hektare Lahan

    RevComm Indonesia Raih MarkPlus CX Maestro Award 2025

    RevComm Indonesia Raih MarkPlus CX Maestro Award 2025