Weaving Culture: Merajut Budaya dengan Inovasi Kontemporer

Jakarta, 10 September 2025 – Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), menjadi saksi peluncuran koleksi terbaru hasil kolaborasi antara Torajamelo, Bell Living Lab, dan Pendopo dalam acara bertajuk “Weaving Culture: Into Contemporary with Local Innovation.” Acara ini tidak hanya memperkenalkan produk baru yang memadukan warisan budaya dengan inovasi ramah lingkungan, tetapi juga menghadirkan diskusi inspiratif mengenai masa depan tenun Indonesia di tengah perkembangan zaman.

Kolaborasi “Nava”: Tradisi Bertemu Inovasi

Image

Kolaborasi ini dinamai “Nava”, dari bahasa Sanskerta yang berarti baru. Nava menghadirkan semangat segar dalam memadukan warisan tenun tradisional dengan material inovatif berbasis limbah kopi yang dikembangkan oleh Bell Living Lab. Material vegan berbahan biji kopi ini menjadi alternatif kulit yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung komitmen Torajamelo terhadap praktik slow fashion dan keberlanjutan.

“Kami selalu ingin bergerak menuju material yang lebih etis dan bebas dari bahan berbasis hewan. Saat mengetahui Bell Living Lab mengembangkan alternatif kulit dari biji kopi, kami langsung tertarik. Kolaborasi ini, yang kami namai Nava, adalah langkah awal untuk terus menghadirkan produk yang menggabungkan warisan budaya dengan inovasi lokal,” jelas Aparna Saxena, CEO Torajamelo.

Pembukaan oleh Tokoh-Tokoh Penting

Image

Acara dibuka dengan sambutan dari Putu Laura, Head of Pendopo, yang menegaskan komitmen Pendopo dalam menjembatani tradisi dan gaya hidup modern.

“Peluncuran koleksi ini mencerminkan visi Pendopo untuk menjembatani tradisi dan gaya hidup modern. Karya-karya ini tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perajin lokal, komunitas, dan lingkungan,” ujar Putu Laura.

Sementara itu, Bijay Selvaraj, Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar India, mengapresiasi kekayaan tradisi tekstil Indonesia dengan membandingkan pengalamannya di berbagai negara.

“Pengalaman saya di berbagai negara menunjukkan bahwa setiap kain tradisional menyimpan cerita sejarah dan identitas. Di Indonesia, saya terpesona oleh keberagaman warna dan keindahan busana tradisional. Perpaduan antara tradisi dan modernitas seperti yang kita saksikan hari ini sangat penting agar warisan budaya tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang,” ungkap Bijay Selvaraj.

Diskusi Panel: Menjaga Relevansi Tenun

Sesi diskusi dipandu oleh Joshua Matulessy (JFlow) dan menghadirkan Putu Laura, Aparna Saxena, serta Arka Irfani (Founder Bell Living Lab). Panelis menekankan pentingnya menghadirkan tenun dalam bentuk produk turunan yang fungsional bagi generasi muda tanpa kehilangan nilai budaya.

Menurut Aparna, menjaga relevansi berarti memahami audiens yang terus berkembang:

“Tidak semua orang akan membeli selembar kain tenun mahal, tetapi mereka bisa membawa sepotong budaya melalui produk sehari-hari yang fungsional, estetik, dan penuh cerita,” ujar Aparna.

Sementara itu, Arka Irfani menambahkan visi Bell Living Lab untuk menghadirkan material berkelanjutan dari limbah pertanian, khususnya kopi, yang dapat menjadi solusi nyata bagi industri kreatif sekaligus mendukung konservasi dan keberagaman hayati.

Workshop: Dompet Kulit Vegan dari Kopi

Image

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Bell Living Lab juga menggelar workshop membuat dompet kulit vegan dari biji kopi. Peserta diajak merasakan langsung bagaimana limbah kopi dapat diolah menjadi material baru yang bernilai tinggi sekaligus ramah lingkungan.

Dengan akses gratis untuk publik, kegiatan ini berhasil menarik minat pecinta budaya, pegiat mode berkelanjutan, hingga mahasiswa kreatif yang ingin belajar langsung dari para praktisi.

Weaving Culture menjadi bukti nyata bahwa ketika tradisi, inovasi, dan keberlanjutan bertemu, lahirlah karya yang tidak hanya indah tetapi juga bermakna bagi masyarakat dan generasi mendatang.

  • Related Posts

    Perkuat Customer Service dengan Omnichannel & WhatsApp API dari Barantum

    Barantum menyatukan CRM, AI Agent, Omnichannel dan WhatsApp Business API dalam satu dashboard, memudahkan bisnis mengelola semua percakapan pelanggan, meningkatkan efisiensi, serta mempercepat respon. Hasilnya, kepuasan pelanggan meningkat dan penjualan…

    Perkuat Ekonomi Pelaku Usaha, Bank Raya Serahkan Dukungan Prasarana bagi Pedagang Kaki Lima di Cluster Unggulan Sidodadi Semarang

    Semarang, 12 Desember 2025 – Bank Raya, bank digital bagian dari BRI Group, terus memperkuat komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, dengan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial…

    You Missed

    Perkuat Customer Service dengan Omnichannel & WhatsApp API dari Barantum

    Perkuat Customer Service dengan Omnichannel & WhatsApp API dari Barantum

    Popolo Music Group Conducts Thanksgiving Relief Outreach for Typhoon-Affected Families in Dumaguete

    Popolo Music Group Conducts Thanksgiving Relief Outreach for Typhoon-Affected Families in Dumaguete

    Risky Market Ahead? Practical Risk-Management Tips from TradingPRO

    Risky Market Ahead? Practical Risk-Management Tips from TradingPRO

    Perkuat Ekonomi Pelaku Usaha, Bank Raya Serahkan Dukungan Prasarana bagi Pedagang Kaki Lima di Cluster Unggulan Sidodadi Semarang

    Perkuat Ekonomi Pelaku Usaha, Bank Raya Serahkan Dukungan Prasarana bagi Pedagang Kaki Lima di Cluster Unggulan Sidodadi Semarang

    Dua Inovasi Berbasis Sustainability Mahasiswa School of Information Systems Raih 2 Juara di INVOFEST 2025

    Dua Inovasi Berbasis Sustainability Mahasiswa School of Information Systems Raih 2 Juara di INVOFEST 2025

    Sambut Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20%

    Sambut Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20%