Tekanan Bullish Emas Berlanjut Kuat, Target $3.675 di Depan Mata

Harga emas (XAU/USD) kembali mencuri perhatian pasar global pada pertengahan pekan ini. Setelah naik lebih dari 0,60% pada Rabu lalu (10/9), logam mulia berlanjut menguat di awal sesi Asia Kamis (11/9) dan sempat diperdagangkan mendekati $3.645 per troy ons. Sentimen dovish dari Federal Reserve (The Fed) serta ketegangan geopolitik menjadi alasan utama investor melirik emas sebagai aset aman.

Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Futures Indonesia, sinyal teknikal masih berpihak pada pembeli. Kombinasi candlestick dan indikator Moving Average memperlihatkan tren bullish yang cukup dominan. “Jika dorongan beli terus berlanjut, XAU/USD berpotensi menuju $3.675. Namun, bila terjadi koreksi, support terdekat berada di sekitar $3.619,” jelasnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa emas tetap punya ruang untuk naik lebih tinggi, meskipun potensi penurunan jangka pendek juga harus diwaspadai.

Dari sisi fundamental, emas diuntungkan oleh pelemahan Dolar AS setelah rilis data inflasi produsen (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan. Data ini menambah keyakinan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

Saat ini, pasar uang menilai penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sudah hampir pasti. Menariknya, peluang pemangkasan yang lebih besar, yakni 50 basis poin, juga mulai naik meski masih di bawah 15%.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang memegang emas, sehingga aset ini semakin diminati. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pun ikut turun ke 4,045%, sementara imbal hasil riil jatuh ke 1,685%.

Selain faktor moneter, ketegangan global membuat emas makin diminati. Polandia baru saja menembak jatuh drone Rusia yang melintas wilayahnya. Di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan ke Doha, Qatar, menargetkan pimpinan Hamas. Qatar menilai aksi tersebut melanggar hukum internasional dan memperingatkan risiko perluasan konflik.

Situasi geopolitik semacam ini biasanya membuat investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Aliran modal ke logam mulia pun meningkat, mendukung tren penguatan harga. 

Semua mata kini tertuju pada laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang akan dirilis Kamis (11/9) malam. Pasar memperkirakan inflasi umum naik 2,9% YoY, sementara inflasi inti naik 3,1% YoY. Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, Dolar AS bisa bangkit dan menekan emas. Namun, jika data lebih rendah, emas berpeluang melanjutkan reli menuju level yang lebih tinggi.

  • Related Posts

    Sambut Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20%

    Jakarta (11/12), PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberlakukan diskon tarif tol sebesar 20% di 8 ruas strategis sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang sejalan dengan prinsip-prinsip Environmental, Social,…

    Tangani Jembatan Putus Akibat Banjir, Kementerian PU Percepatan Mobilisasi dan Pemasangan Jembatan Bailey di Aceh

    Jakarta, 13 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus bergerak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Aceh pada akhir November 2025 lalu. Fokus utama…

    You Missed

    Sambut Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20%

    Sambut Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20%

    Tangani Jembatan Putus Akibat Banjir, Kementerian PU Percepatan Mobilisasi dan Pemasangan Jembatan Bailey di Aceh

    Tangani Jembatan Putus Akibat Banjir, Kementerian PU Percepatan Mobilisasi dan Pemasangan Jembatan Bailey di Aceh

    Alumni School of Design BINUS UNIVERSITY “Corakcaraka” Ciptakan Mural ‘Agni Maitri’ sebagai Simbol Kebersamaan dan Kreativitas

    Alumni School of Design BINUS UNIVERSITY “Corakcaraka” Ciptakan Mural ‘Agni Maitri’ sebagai Simbol Kebersamaan dan Kreativitas

    Inovatif dan Visioner, Strategi Binusian Bawa Pulang Gelar Juara Business Case Competition

    Inovatif dan Visioner, Strategi Binusian Bawa Pulang Gelar Juara Business Case Competition

    Mahasiswa BINUS UNIVERSITY Raih Peringkat 7 Dunia di Black Hat Middle East & Africa Capture the Flag Competition 2025

    Mahasiswa BINUS UNIVERSITY Raih Peringkat 7 Dunia di Black Hat Middle East & Africa Capture the Flag Competition 2025

    Deforestasi di Sumatra Memicu Kayu Hanyut Saat Banjir, LindungiHutan Serukan Reforestasi Hulu DAS

    Deforestasi di Sumatra Memicu Kayu Hanyut Saat Banjir, LindungiHutan Serukan Reforestasi Hulu DAS