Strategi Marketing Properti Canggih: Bagaimana Azhari Husni Membangun Jaringan Emak-Emak Jual Properti

Di tengah persaingan dunia properti yang makin padat, satu pendekatan unik ini justru mencuri perhatian: mengubah media sosial dan jaringan emak-emak menjadi mesin penjualan real estate.
Adalah Azhari Husni, developer properti aktif di Jabodetabek, yang berhasil membuktikan bahwa strategi pemasaran tak lagi harus mahal, rumit, atau bergantung pada tim sales berjas dan ruangan ber-AC. Melalui sistem yang ia bangun, Azhari menjadikan para ibu rumah tangga sebagai kekuatan pemasaran baru melalui sistem marketing berbasis afiliator.

Krisis, Kerugian, dan Lahirnya Model Distribusi Alternatif

Berawal dari tahun 2016, saat perusahaannya merugi karena mengambil alih proyek mangkrak, Azhari sadar bahwa pendekatan penjualan konvensional punya batas. Di era digital dan ekonomi tak menentu, ia butuh sistem distribusi yang: 1) Fleksibel secara waktu dan tempat, 2) Tidak membebani perusahaan dengan fixed cost, 3) Mampu menjangkau pasar mikro yang tersembunyi

Dari situlah lahir ide: membuka kanal distribusi properti yang bisa dijalankan siapa pun, bahkan dari rumah, bahkan tanpa latar belakang properti. Ketika kemudian opsi distribusi ini dibuka, justru peminat terbanyak datang dari kalangan ibu rumah tangga.

Emak-Emak Sebagai Channel, Bukan Sekadar Mitra

Alih-alih memosisikan ibu rumah tangga sebagai “alternatif terakhir,” Azhari melihat mereka sebagai saluran distribusi utama yang sangat kuat. Mereka aktif di grup WhatsApp, punya jaringan organik, dan terbiasa dengan komunikasi interpersonal yang hangat dan meyakinkan.

Ia pun membangun sistem berbasis affiliate-style marketing untuk properti:

1) Semua materi marketing disiapkan (caption, gambar, video)

2) Dibagikan lewat satu kanal Telegram

4) Tim pusat menangani semua follow-up dan closing

5) Komisi langsung cair ke mitra setelah transaksi selesai

Dengan sistem ini, para ibu rumah tangga cukup menjadi penyambung informasi yang otentik dan hasilnya ternyata sangat memuaskan; banyak dari mereka menjual 2–3 unit properti per bulan.

Ekosistem Edukasi dan Peningkatan Kapabilitas

Tidak berhenti di distribusi konten, Azhari menambahkan lapisan edukasi untuk memperkuat sistem: Kelas Meta Ads dan TikTok Ads, Strategi konten naratif, Copywriting dan cara bangun trust online.

Sebagian besar mitra, seperti, Ima yang awalnya hanya broadcast di WhatsApp, kini sudah paham dasar-dasar digital marketing dan memperluas pasar mereka ke komunitas online.

Dengan ini, Azhari tidak hanya menciptakan jaringan penjualan, tapi ekosistem belajar yang berkembang dari waktu ke waktu.

Adaptif, Berbasis Komunitas, dan Efisien

Yang membuat sistem ini kuat bukan hanya efisiensinya, tetapi juga fleksibilitasnya. Azhari tidak mendikte metode penjualan. Ada yang tetap offline, ada yang full online, dan ada yang mengandalkan rekomendasi dari komunitas lokal seperti pengajian atau arisan.

Ia menciptakan kerangka kerja yang adaptif terhadap behavior sosial, bukan sekadar mengejar angka klik.

Hasilnya? Bahkan mitra di luar kota seperti Tulungagung dan Tasikmalaya pun bisa closing berkali-kali. Salah satu di antaranya bahkan sudah mampu membeli rumah sendiri dari hasil komisi properti.

Marketing Tanpa Gedung, Tapi Punya Jangkauan Nasional

Model ini membalik logika pemasaran lama: bukan dari atas ke bawah, tapi dari komunitas ke market. Bukan dengan billboard, tapi dengan trust. Bukan dengan showroom megah, tapi dengan cerita nyata di status WA.

Bagi Azhari, keberhasilan sistem ini bukan soal siapa yang menjual, tapi bagaimana sistem memungkinkan siapa saja menjual.

Marketing properti bukan harus elite, tapi harus tepat guna.

Dan hari ini, para ibu rumah tangga membuktikan bahwa jika dibekali alat dan arah yang jelas, mereka bisa jadi channel distribusi paling powerful di industri ini—bukan karena murah, tapi karena punya nilai percaya yang tinggi.

  • Related Posts

    BRI Region 6/Jakarta 1 Resmikan Kantor Baru KCP Jakarta Garden City untuk Perkuat Layanan dan Kenyamanan Nasabah

    BRI resmi membuka kantor baru BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Jakarta Garden City pada Kamis, 11 Desember 2025. Kantor yang berada di bawah supervisi BRI Branch Office Gading Boulevard ini…

    15 Tahun BINUS Film: Menguatkan Reputasi Melalui Roadshow dan Partisipasi di JAFF Market 2025

    Yogyakarta, 29 November 2025 – Program Studi Film BINUS University memasuki usia ke-15 pada tahun 2025. Untuk menandai perjalanan ini sekaligus memperluas reputasi akademik dan profesional, BINUS Film menyelenggarakan BINUS Film…

    You Missed

    Catriona Gray Visits and Celebrates Wellness and Self-Love with OGAWA

    Catriona Gray Visits and Celebrates Wellness and Self-Love with OGAWA

    BRI Region 6/Jakarta 1 Resmikan Kantor Baru KCP Jakarta Garden City untuk Perkuat Layanan dan Kenyamanan Nasabah

    BRI Region 6/Jakarta 1 Resmikan Kantor Baru KCP Jakarta Garden City untuk Perkuat Layanan dan Kenyamanan Nasabah

    15 Tahun BINUS Film: Menguatkan Reputasi Melalui Roadshow dan Partisipasi di JAFF Market 2025

    15 Tahun BINUS Film: Menguatkan Reputasi Melalui Roadshow dan Partisipasi di JAFF Market 2025

    Google Tetapkan Doxadigital sebagai Top 3% Google Ads Agency Indonesia melalui Status Premier Partner 2025

    Google Tetapkan Doxadigital sebagai Top 3% Google Ads Agency Indonesia melalui Status Premier Partner 2025

    หลักสูตรการศึกษาด้าน Service Design ของ FOURDIGIT ได้รับการบรรจุเป็นรายวิชาในหลักสูตรของจุฬาลงกรณ์มหาวิทยาลัย ประเทศไทย

    หลักสูตรการศึกษาด้าน Service Design ของ FOURDIGIT ได้รับการบรรจุเป็นรายวิชาในหลักสูตรของจุฬาลงกรณ์มหาวิทยาลัย ประเทศไทย

    Barang Menumpuk Jadi Masalah Baru di Kota Besar, Solusinya Hadir dari Ruang yang Sering Diabaikan

    Barang Menumpuk Jadi Masalah Baru di Kota Besar, Solusinya Hadir dari Ruang yang Sering Diabaikan