Gapai Bantu Ratusan PMI Ubah Hidup: Mengubah Mimpi jadi Kenyataan

Gapai, platform rekrutmen tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yang legal, aman, dan prosedural. Gapai hadir untuk membuka peluang kerja formal di luar negeri dan membantu transformasi hidup para pencari kerja Indonesia dengan sistem pendampingan menyeluruh mulai dari pelatihan, persiapan keberangkatan, hingga pemantauan pasca-penempatan, yang didukung platform digital terintegrasi dan teknologi AI untuk mempercepat proses seleksi secara efisien.

Jakarta, Juni 2025 — Ketika tantangan peluang kerja formal di dalam negeri makin sempit, Gapai hadir membawa angin segar bagi ratusan tenaga kerja Indonesia yang ingin membangun masa depan lebih baik melalui pekerjaan di luar negeri. Dalam kurun waktu sekitar dua tahun, Gapai berhasil memberangkatkan sekitar 300 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke berbagai negara dengan jalur legal, aman, dan prosedural. 

Melalui sistem pendampingan menyeluruh—dari pelatihan, persiapan keberangkatan, hingga pemantauan pasca-penempatan—Gapai mengelola seluruh proses rekrutmen secara digital dan transparan melalui satu platform terintegrasi, dengan dukungan teknologi AI yang mempercepat seleksi secara lebih efisien. Gapai membuktikan bahwa program kerja luar negeri tidak hanya menjadi solusi ketenagakerjaan, tapi juga jalan transformasi hidup bagi para pencari kerja di Indonesia.

Salah satu kisah datang dari Alia (25), mantan kasir minimarket terkenal di Indonesia asal Pasuruan, yang kini bekerja di sebuah coffee shop di Airport Budapest, Hungaria. Berkat keberaniannya mengambil kesempatan melalui Gapai, Alia kini mampu menabung, membiayai keluarganya di kampung halaman, dan bahkan menjalani ibadah umrah.

Alia saat menjalani ibadah umrah

“Saya perempuan satu-satunya di desa yang merantau dan fokus berkarir. Dulu banyak diragukan orang, sekarang saya tau apa yang ingin saya lakukan dalam hidup. Saya juga bisa membantu dan membanggakan keluarga tiap bulan,” ujarnya.

Cerita lain datang dari Arie (45), seorang ayah dua anak dari Surabaya yang sebelumnya bekerja sebagai staf bidang hospitality di perusahaan BUMN. Bersama Gapai, ia bekerja di sebuah hotel di Romania. Meski usianya tidak lagi muda, Arie tidak menyerah mencari peluang yang bisa memperbaiki masa depan keluarganya. “Anak-anak saya bangga bilang ke teman-temannya ‘ayah saya kerja di Eropa’. Itu sudah jadi kebanggaan terbesar saya,” katanya tersenyum.

Arie Nugroho berjalan di Bușteni, Romania

Sementara itu, Firly (34) dari Bandung menjalani perjalanan yang penuh liku. Setelah melalui program kerja yang tidak sesuai perjanjian di Jepang dan sempat kembali hanya dengan uang Rp500 ribu, Firly tetap berusaha bangkit. Ia mengikuti program Gapai, bekerja keras memperbaiki kemampuan bahasa Inggrisnya, dan kini sukses bekerja di sektor manufaktur di Hungaria. Tak hanya bisa membantu keluarga bebas dari hutang, Firly juga aktif mengembangkan diri di bidang digital dan terus menambah ilmu dengan mempelajari bahasa Jerman. “Gapai bukan cuma bantu saya kerja, tapi juga bantu saya menemukan arah baru hidup saya,” tutur Firly.

Firly dan Qadri, PMI dari Gapai sedang menonton pertandingan sepak bola bersama rekan kerja

Gapai memiliki fokus utama pada pelayanan dan dukungan individu yang menyeluruh, bahkan setelah para pekerja ditempatkan di negara tujuan. Adji Pramono, Chief Business Officer Gapai, menegaskan bahwa keberhasilan Gapai bukan hanya diukur dari jumlah penempatan, tetapi dari dampak nyata bagi setiap individu.

“Cerita Alia, Arie, dan Firly menunjukkan bahwa ketika diberi akses dan pendampingan yang tepat, warga Indonesia bisa melampaui ekspektasi. Ke depan, Gapai berkomitmen memperluas jangkauan global, membangun kolaborasi strategis, dan menjadi top-of-mind brand rekrutmen migran digital di Indonesia,” jelas Adji.

Dengan semangat keberlanjutan, Gapai berkomitmen untuk memperluas jangkauan program ke lebih banyak daerah di Indonesia, menjangkau kalangan muda hingga kepala keluarga, serta memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan mitra internasional guna memastikan bahwa mimpi bekerja di luar negeri bukan lagi sekadar harapan, melainkan tujuan nyata yang dapat dicapai.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
  • Related Posts

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    LRT Jabodebek mencatatkan total 2.563.728 pengguna pada bulan November 2025, dengan rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja mencapai 105.673 dan 45.027 pengguna pada akhir pekan. Stasiun Dukuh Atas BNI, Harjamukti,…

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    Pemerintah Indonesia bertekad memperkuat kedaulatan industri nasional seiring dengan pesatnya pertumbuhan permintaan global terhadap mineral kritis selaku komponen esensial bagi teknologi masa depan. Langkah strategis tersebut ditegaskan melalui kebijakan hilirisasi…

    You Missed

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    KAI Layani 2,5 Juta Pengguna LRT Jabodebek pada November 2025

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Teknologi Masa Depan

    KAI Perkuat Sistem Keamanan LRT Jabodebek dengan 1.129 Unit CCTV di Kereta dan Stasiun

    KAI Perkuat Sistem Keamanan LRT Jabodebek dengan 1.129 Unit CCTV di Kereta dan Stasiun

    Kementerian PU Terus Bekerja Pulihkan Konektivitas Jalan di Aceh dan Sumatera Demi Kelancaran Bantuan dan Mobilitas Warga

    Kementerian PU Terus Bekerja Pulihkan Konektivitas Jalan di Aceh dan Sumatera Demi Kelancaran Bantuan dan Mobilitas Warga

    Pengelolaan Gaji Pertama agar Lebih Terarah dan Produktif

    Pengelolaan Gaji Pertama agar Lebih Terarah dan Produktif

    Emas Melemah Jelang Keputusan The Fed, Namun Tren Bullish Tetap Kokoh

    Emas Melemah Jelang Keputusan The Fed, Namun Tren Bullish Tetap Kokoh