Bank Raya Ajak Generasi Muda Persiapkan Masa Depan dengan Bijak Kelola Keuangan dan Investasi

Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terus mendorong upaya peningkatan literasi keuangan di masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi keuangan. Melalui acara Inspiraya yang bertema “Dari Gaji ke Investasi, Perencanaan Keuangan untuk Bebas Anxiety”,

Jakarta, 20 Juni 2025 – Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terus mendorong upaya peningkatan literasi keuangan di masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi keuangan. Melalui acara Inspiraya yang bertema “Dari Gaji ke Investasi, Perencanaan Keuangan untuk Bebas Anxiety”, Bank Raya mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mengelola keuangan dan investasi di usia produktif secara lebih baik.  Program “Inspiraya” dari Bank Raya merupakan program literasi keuangan yang rutin diselenggarakan mingguan secara live di platform sosial media Instagram Bank Raya yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan keuangan praktis menggunakan bank digital. Acara ini bertujuan untuk  menarik minat masyarakat dan memperluas awareness. Bank Raya juga mengadakan Inspiraya secara offline yang diselenggarakan di kantor pusat Bank Raya di Menara BRILiaN Jakarta Selatan. Di Inspiraya bulan Juni kali ini, Bank Raya bekerjasama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk turut memberikan edukasi terkait investasi yang sesuai dengan profil generasi muda. 

Pembicara yang hadir dalam Inspiraya di edisi bulan Juni yaitu M. Farhad selaku VP Digital & Product Bank Raya, Chory Agung Customer Engagement & Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Olivia Louise Financial Educator dan Prita Ghozie CEO ZAP Finance. 

Ajeng Putri Hapsari selaku Corporate Secretary Bank Raya menjelaskan “Program Inspiraya by Bank Raya berkomitmen untuk mendorong percepatan inklusi keuangan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.  Dukungan BRI Group dalam hal ini BRI Danareksa Sekuritas semakin memperkaya konten yang dihadirkan kepada masyarakat karena tidak hanya sekedar mengelola keuangan dengan baik menggunakan bank digital, tapi juga bagaimana berinvestasi tepat sesuai dengan appetite dari nasabah.”

Ajeng  menambahkan bahwa, saat ini Gen Z adalah demografi dan usia produktif terbesar di masyarakat dengan rentang usia 12-27 tahun, dan umumnya memiliki mindset memprioritaskan kebutuhan saat ini dan menginginkan financial freedom di usia muda. Untuk menjembatani hal tersebut maka diperlukan pemahaman pengelolaan keuangan yang baik dan bagaimana mengalokasikan pendapatan/gaji secara optimal untuk investasi jangka panjang. 

Sebagai bank digital, Bank Raya memiliki Raya App dengan beragam fitur untuk membantu nasabah bertransaksi perbankan, seperti berbagai fitur di Saku Raya yang membantu nasabah mengelola keuangan personal dengan Saku Bujet, Saku Pintar, Saku Jaga. Bank Raya juga memungkinkan masyarakat untuk menabung kolektif dengan ratusan anggota dan membantu komunitas mengelola keuangan secara  transparan dengan Saku Bareng, Saku Bisnis dan QRIS Bisnis yang membantu pelaku usaha/UMKM untuk mengelola keuangan praktis untuk mendorong produktivitas usahanya.  

Prita Ghozie selaku CEO ZAP Finance menjelaskan “Dalam mengelola keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu: living, saving, dan playing. Dimana 50% untuk living, 30% untuk saving dan 20% untuk playing. Besarnya persentase ini mencerminkan kebiasaan keuangan yang sehat atau good money habit. Dengan klasifikasi tersebut, maka akan memudahkan pengelolaan keuangan kita.” 

Olivia Louise selaku Certified Financial Planner menyampaikan bahwa setiap investasi pasti akan memiliki potensi timbulnya terjadi risiko yang dikenal sebagai market risk. Oleh karena itu, pentingnya untuk memahami karakteristik instrumen dan menyesuaikannya dengan profil risiko masing-masing.

Sejalan dengan Olivia Louise, Chory Agung Customer Engagement & Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan terdapat 3 instrumen investasi yang paling digemari masyarakat, yaitu: saham, reksadana, dan obligasi. “Jenis pembelian saham dibedakan menjadi 2, yaitu trading dan investing. Dimana investing memerlukan analisa teknikal dan fundamental untuk menilai kinerja dan prospek jangka panjang perusahaan, sedangkan trading lebih fokus pada pergerakan harga jangka pendek untuk meraih keuntungan cepat.” tegas Chory. 

Antusiasme masyarakat dalam bertransaksi digital terbukti dari pengguna Raya App yang terus bertumbuh, di Kuartal I/2025, pengguna Raya App tercatat lebih dari 1 juta nasabah. Penggunaan transaksi Raya App yang meningkat 57,1% (yoy) yang mencapai 1,1 juta transaksi. Pertumbuhan digital saving tercatat sebesar Rp1,4 triliun atau tumbuh 55,03% (yoy). 

“Sebagai digital attacker BRI Group, semangat kami adalah memberikan akses perbankan yang luas dan relevan bagi masyarakat, sehingga dengan adanya ragam fitur yang ada di Raya App maka pengalaman bertransaksi perbankan digital jadi lebih menyenangkan.” Tegas Ajeng.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

  • Related Posts

    Sakura Matsuri ke-12: Menyatukan Budaya Jepang dan Indonesia dalam Semarak Festival Tahunan

    Festival Sakura Matsuri kembali hadir untuk memeriahkan pertukaran budaya antara Jepang dan Indonesia. Diselenggarakan setiap tahun sejak 2012 oleh Komunitas Alumni Jepang Indonesia (KAJI), festival ini menjadi simbol persahabatan dan…

    Adopsi Aset Bitcoin Digandrungi Institusi dan Pemerintah, Peluang Pertumbuhan Lebih Besar Industri Aset Kripto?

    Jakarta, 24 Juli 2025 – Dunia kripto kembali dikejutkan dengan berita dari Trump Media and Technology Group. Perusahaan media sosial milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan akuisisi aset Bitcoin…

    You Missed

    Sakura Matsuri ke-12: Menyatukan Budaya Jepang dan Indonesia dalam Semarak Festival Tahunan

    Sakura Matsuri ke-12: Menyatukan Budaya Jepang dan Indonesia dalam Semarak Festival Tahunan

    Adopsi Aset Bitcoin Digandrungi Institusi dan Pemerintah, Peluang Pertumbuhan Lebih Besar Industri Aset Kripto?

    Adopsi Aset Bitcoin Digandrungi Institusi dan Pemerintah, Peluang Pertumbuhan Lebih Besar Industri Aset Kripto?

    BTCMiner cloud mining is the first choice for passive income in 2025, with daily income of US$500-500,000

    BTCMiner cloud mining is the first choice for passive income in 2025, with daily income of US$500-500,000

    PT Krakatau Jasa Industri Optimis Lanjutkan Komitmen Transformasi melalui Laba Bersih

    PT Krakatau Jasa Industri Optimis Lanjutkan Komitmen Transformasi melalui Laba Bersih